221 resultados para Orde de Montesan-Plets
Resumo:
Precede al tít.: "Jesus, Maria y Joseph y S. Francisco de Paula"
Resumo:
Precede al tít. : "Jesus, Maria, Joseph, San Joaquin, y Santa Ana"
Resumo:
Sign.: []1, A1, B-K2, L1
Resumo:
Hay un ejemplar encuadernado con: Poesías colocadas en el pórtico del Convento de San Francisco de Valencia (NP849.91/3086)
Resumo:
Five letters on topics including General Juan Lavalle and warring factions in Buenos Aires and news of mutual friends and associates.
Resumo:
Six letters on topics such as the Brazilian export duty, the movements of other naval officers, and interactions with various dignitaries
Resumo:
Mode of access: Internet.
Resumo:
Cartas que el sieruo de Dios escriuio à diferentes personas destos reynos, cuyos originales estan en el Hospital de Nuestra Señora del Amor de Dios, y Anton Martin, de la corte, y villa de Madrid. Y otras que le escriuio al santo, el padre maestro Iuan de Auila: v. h. 194-223.
Resumo:
Mode of access: Internet.
Resumo:
Musæi Houttuiniani, pars altera. Kabinet van Plantgewassen, derzelver zaaden en vrugten, enz, uitmaakende het Tweede deel der Verzamiling van Naturaliën (p. 1-17)-- Musæi Houttuiniani, pars tertia, quae continet Regnum Minerale. Kabinet van Delfstoffen, of versteende zaaken, gesteenten en mineraalen, uitmaaken de het derde deel der Verzamiling van Naturaliën (p. [19]-68).
Resumo:
"Lijst der predikanten, die, sedert de Hervorming, binnen Dordrecht , in de Nederduitsche gemeente der Hervormden, beroepen en bevestigd zijn": p. [145]-151.
Resumo:
"Namen der predikanten, sedert de Reformatie in de Nederduitsche Hervormde Kerk te Rotterdam beroeben en bevestigd zijn": p. [153]-162.
Resumo:
"Naamlijst der predikanten, die, sedert de Reformatie, in de Hervormde Nederduitsche, Walsche, Hoogduitsche en Engelsche Kerken binnen Leiden, geweest zijn, of nog zijn": p. 124-144.
Resumo:
Thesis (doctoral)--Rijks-Universiteit te Utrecht.
Resumo:
Runtuhnya rezim sentralistik Orde Baru mengubah konstelasi sosial politik di Indonesia. Persoalan-persoalan perempuan yang ditabukan pada zaman Orde Baru mulai diberikan ruang untuk didiskusikan secara terbuka. Istilah pemberdayaan perempuan, perempuan di parlemen, kuota untuk perempuan, kepemimpinan perempuan, ataupun independensi perempuan mulai sering terdengar. Bukan berarti riuh suara pembebasan itu yang mendominasi lapangan sebab upaya pemenjaraan tubuh perempuan meriah juga di era reformasi. Saat ini upaya kontrol terhadap tubuh perempuan dilakukan oleh sipil berjubah agama. Lihat misalnya di layar TV, sangat terang-terangan Front Pembela Islam (FPI) terekam menyerbu tempat hiburan malam dan melakukan razia kemaksiatan di tempat mahasiswa indekos. Tidak jarang kelompok sipil mengatasnamakan organisasi agama tertentu mengeluarkan pernyataan dihadapan wartawan dengan mencela beberapa artis dangdut perempuan atau selebriti perempuan lainnya yang dikenal berpakaian “seksi”.