2 resultados para Alfalfa hay
em ANIMAL PRODUCTION JOURNAL
Resumo:
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki faedah pemecahan batang alfalfa pada saat dipanen di daerah prairi terhadap lama pengeringan, sifat-sifat nutrisi pada saat disimpan dan nilai nutrisi pakan. Alfalfa pada awal pertumbuhan bunga dipanen menggunakan salah satu dari dua mesin. : mesin convensional, (CONV) atau dengan mesin pemecah batang yang mempunyai empat tingkat pemecahan (LIGHT : ringan,LIGHT + : agak berat, SEVERE : berat dan SEVERE+ : sangat berat). Selama pengeringan, perlakuan LIGHT + s.d. SEVERE+ mencapai kadar Bahan Kering (BK) 45 % dan 80% dalam waktu masing-masing hanya sekitar 2 jam dan 9-11 jam, dibanding CONV, yang mencapai kadar BK tersebut berturut-turut dlm waktu 6 dan 54 jam. Padet sapi pedaging mengonsumsi BK silase 13 % lebih banyak dan memperoleh pertambahan bobot badan harian 22.7% lebih berat (P<0.05) jika batang alfalfa dipecah pada saat dipanen(SEVERE), dibanding tidak (CONV) , pada awal pertumbuhan selama 21 hari. Sapi perah Holstein betina awal laktasi yang diberi ransum yang mengandung silase dan hay dari alfalfa yang batangnya dipecah pada saat dipanen memproduksi susu dengan kandungan gizi yang sama disbanding batang. Namun demikian, kelompok sapi yang diberi ransum yang mengandung alfalfa yang terpecah batangnya memberikan bobot hidup yang lebih berat dan nilai kondisi tubuh yang lebih baik (P<0.05) pada saat akhir penelitian laktasi selama 14 minggu. (Animal Production 3(2): 83-90 (2001) Key Words : Alfalfa, maceration, wilting time, silage, hay, dairy, beef.
Resumo:
Empat ekor domba yang berfistula pada bagian rumen digunakan pada rancangan Bujur sangkar latin 3 x 3. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi Yucca schidigera dengan atau tanpa nisin terhadap penggunaan nitrogen, konsentrasi amonia dalam rumen, konsentrasi nitrogen urea dalam plasma, suplai nitrogen mikroba pada domba yang diberi pakan basal hay rumput timothy dan konsentrat. Tiga perlakuan pakan yaitu pakan basal (kontrol), pakan basal + Yucca schidigera 240 ppm (yucca), pakan basal + Yucca schidigera 240 ppm + nisin 6 mg/kg BW 0.75 (yucca+nisin). Ekskresi nitrogen dalam urin domba yang diberi perlakuan yucca+nisin lebih rendah (P<0.05) dibandingkan perlakuan kontrol. Perlakuan yucca+nisin meningkatkan keseimbangan nitrogen sebesar 8 % dibandingkan kontrol. Konsentrasi amonia dalam rumen pada perlakuan yucca dan yucca+nisin lebih rendah (P<0.05) daripada perlakuan kontrol, dan konsentrasi tersebut masih berada diatas konsentrasi minimal untuk pertumbuhan mikroba dalam rumen. Konsentrasi nitrogen urea dalam plasma tidak dipengaruhi oleh perlakuan dan bervariasi antara 20.8 – 22.0 mg/dl. Suplai nitrogen mikroba pada perlakuan yucca dan yucca+nisin lebih tinggi (P<0.05) dibandingkan perlakuan kontrol. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suplementasi yucca atau kombinasi yucca dan nisin dapat menurunkan konsentrasi amonia dalam rumen, sehingga menurunkan ekskresi nitrogen pada urin dimana hal ini berimplikasi positif dalam mengurangi pencemaran nitrogen di lingkungan. (Animal Production 7(1): 34-39 (2005) Kata kunci : Yucca schidigera, Nisin, Penggunaan N, N Mikroba